Antisipasi Kebakaran Pada Gambut, Manggala Agni Giatkan Patroli Terpadu

Wed, 27 September 2017

Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Provinsi Kalimantan Tengah mulai waspada, karena batas muka air tanah sedalam -0,4 meter pada gambut di beberapa wilayah Kabupaten Pulang Pisau, telah terlampaui. 

Di Desa Sebangau Jaya misalnya, kondisi muka air tanah telah mencapai sedalam -0,93 meter, begitu pula Desa Paduran Mulya dengan kedalaman -0,88 meter, Desa Mentaren sedalam -0,65 meter, dan kondisi muka air tanah terdalam yaitu di Desa Buntoi yaitu -1,30 meter. Data-data tersebut menunjukkan bahwa kondisi gambut saat ini cukup kering, sehingga mudah terbakar jika cuaca panas ekstrim terjadi.

Sebagai langkah antisipasi, patroli terpadu terus dilaksanakan oleh Manggala Agni, TNI, Polri, dan Masyarakat, melalui 54 posko pada 14 kabupaten di Kalimantan Tengah. Khusus Kabupaten Pulang Pisau, KLHK telah mendirikan 8 posko patroli terpadu, yang menjangkau 18 desa rawan kebakaran hutan dan lahan.

“Berdasarkan informasi dari lapangan yang menunjukan kondisi lahan gambut yang mulai mengering, maka Mangggala Agni di setiap wilayah untuk bersiaga terutama di lahan gambut. Setiap titik panas yang terdeteksi oleh satelit harus ditindaklanjuti dengan groundcheck”, jelas Raffles B. Panjaitan, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim, KLHK.

Upaya pemadaman juga tidak berhenti dilakukan oleh Manggala Agni. Di Jambi, pemadaman dilakukan di Dusun Bukit Paku, Desa Pelayangan, Kecamatan Muara Tembesi, Kabupaten Batang Hari, pada lahan sekitar 3,5 Ha. Karhutla yang berhasil di padamkan ini, terjadi pada lahan masyarakat dengan jenis tanah mineral.

Berita selengkapnya klik disini

Melayani hak anda untuk tahu