Menhut Melepas Anak Penyu (tukik) di Pulau Sangalaki

Mon, 07 May 2012

Pushumas Kemenhut, Jakarta : Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan bersama Ketua Komisi IV DPR RI Romahurmuziy dan pejabat eselon satu Kemenhut serta Bupati Berau Makmur HAPK mengunjungi kawasan konservasi di Tanjung Batu Kecamatan Pulau Derawan serta kawasan konservasi penyu di perairan Pulau Sangalaki, Selasa (8/5). Di Kecamatan Pulau Derawan kampung Tanjung Batu Menhut melakukan penanaman mangrove , sementara di Pulau Sangalaki melepas anak penyu (Tukik).

Menhut mengungkapkan kalau Penyu adalah aset wisata Berau yang harus dilindungi, agar populasi binatang Penyu tidak punah. Keberadaan Penyu di Berau menurut Menhut juga berdampak besar terhadap pertumbuhan pariwisata di Berau karena turis akan datang berkunjung ke Berau dan bisa melihat Penyu. Pelestarian Penyu pun tetap harus berbasis masyarakat. Jika Penyu sudah punah maka tidak hanya masyarakat Berau yang akan dirugikan, tetapi seluruh masyarakat Indonesia akan merasa rugi. "Kita semua akan rugi kalau Penyu ini punah, sehingga perlu keseriusan dan kebersamaan melestarikannya," ungkap Menhut dalam sambutannya.

Menhut mempersilahkan masyarakat untuk turut dalam upaya konservasi Penyu dengan cara menernak. Jumlah telur Penyu di Sangalaki sebanyak 2.286.091 telur per tahun. Per malam ada sekitar 24 sarang telur Penyu, satu sarang bisa 100 telur. Penyu bertelur antara 24 hingga 40 tahun.

Melayani hak anda untuk tahu