Mon, 14 January 2013
Pushumas Kemenhut, Jambi: Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengunjungi Kawasan Hutan Harapan untuk menuntaskan persoalan pendudukan ribuan hektare lahan hutan oleh perambah yang terus berekspansi sekaligus berdialog dengan Suku Anak Dalam (SAD) Bathin Sembilan, Senin (14/13) di Desa Bungku, Kecamatan Bajubang, Kabupaten Batanghari, Jambi.
Dalam kunjungannya Menhut didampingi Sekjen Kemenhut Hadi Daryanto, Dirjen Pengelolaan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Darori, Gubernur Provinsi Jambi, H.Hasan Basri Agus, Kapolda Jambi, Adi Husen K , Staf Khusus Presiden Andi Arif, Anggota Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) Mas Achmad Santosa, Satgas REDD+, Anggota DPR RI dan Danrem 042/Garuda Putih, Kol.Inf Eko Budi S., serta komisioner dari Komnas HAM.
Menhut mengaku sangat menyayangkan aksi perambahan dan alih fungsi hutan itu, mengingat sebagian besar para perambah merupakan warga suruhan dari para pemodal. Kami dari pemerintah masih mencari pola apa yang dianggap tepat untuk menyelesaikan masalah itu, karena para perambah pun saudara kita,” jelas Menhut.
Seorang perwakilan SAD Bathin Sembilan, Rusman, meminta agar pemerintah mengembalikan Hutan Harapan yang menjadi tempat nenek moyang mereka hidup turun temurun, supaya dipulihkan kembali seperti semula. “Kami sangat tidak senang nama SAD dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab (berdemo ke Jakarta),” katanya. “Kami saja sangat jarang bepergian, bahkan ke kota Jambi sekalipun.”
Menurut Menhut, pengelolaan Hutan Harapan yang dikelola oleh PT Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI) harus didukung semua pihak, karena tujuannya adalah untuk merestorasi kawasan hutan yang tersisa di Indonesia. “Eksistensi hutan harus tetap dijaga baik dan tidak boleh dirusak,”. PT Restorasi Ekosistem Indonesia (REKI) di sini melakukan pekerjaan mulia karena tidak menebang pohon dan justru menjaga kelestarian hutan.
Berdasarkan data PT REKI, dari total luas area Hutan Harapan mencapai 101 ribu hektare, 17 ribu lebih kawasan itu diketahui telah dirambah dan diubah menjadi kebun sawit.
Usai mengunjungi permukiman Suku Anak Dalam Bathin Sembilan, Menteri Kehutanan bersama rombongan naik helikopter berkeliling mengamati dari atas sejumlah areal Kawasan Hutan Harapan yang dirusak, ditebangi dan dibakar untuk dikuasai perambah, illegal logger, spekulan lahan dan pebisnis sawit. (FOTO/puspa perwitasari/arset/13)
