Biro Humas KemenLHK, Way Kambas: Taman nasional merupakan kawasan pelestarian alam yang menawarkan keunikan dan keindahan alam. Potensi ini dapat dikembangkan dengan mengedepankan budaya lokal dan pemberdayaan masyarakat setempat. Program “Ayo ke Taman Nasional” yang digagas oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menekankan bahwa sumber daya hutan dan lingkungan harus memberikan kontribusi ekonomi kepada negara dan masyarakat.

Sejalan dengan hal tersebut, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Siti Nurbaya bersama Bupati Lampung Timur, Chusnunia Chalim melakukan kunjungan kerja ke Taman Nasional Way Kambas pada Jumat (6/5) lalu.

Siti Nurbaya menegaskan bahwa keberpihakan pemerintah pada sumber daya hutan dan lingkungan ditekankan bagi masyarakat. “Desa-desa yang berbatasan dengan kawasan hutan tidak akan digusur, namun dicarikan jalan keluar melalui konsep perhutanan sosial, yaitu hutan desa, hutan kemasyarakatan dan hutan tanaman rakyat”, ujar Siti. 

Konsep tentang lembaga konservasi dan taman nasional harus berorientasi dan terintegrasi dengan program pengembangan wilayah agar masyarakat sekitar kawasan mendapatkan hasil yang nyata dalam hal perekonomian. Hal ini juga sebagai upaya pengelolaan kawasan konservasi secara berkelanjutan. Lebih lanjut, Siti juga berpesan: “Yang paling penting dalam penyelesaian ini adalah integrasi sosialnya. Memberikan nilai tambah yang pas. Pendekatan integrasi sosial ini agar masyarakat kecil dapat nyata hasilnya”.

Menteri LHK beserta rombongan menyempatkan diri untuk melihat kondisi badak Harapan yang beberapa waktu lalu telah dipulangkan ke habitat aslinya di Taman Nasional Way Kambas dari Cincinnati Zoo, Ohio, Amerika. Badak Harapan kini tengah dirawat di Suaka Rhino Sumatera Taman Nasional Way Kambas yang menjadi pusat penyelamatan badak sumatera agar terhindar dari kepunahan. Kini, Suaka Rhino Sumatera tengah menanti lahirnya anak badak dari induk betina Ratu setelah pada tahun 2012 lalu berhasil melahirkan badak Andatu.