Prof. Din Syamsuddin Dan Menteri LHK Bahas Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan

Thu, 19 July 2018

Biro Humas KemenLHK, Jakarta : Dalam rangka meningkatkan komitmen nasional dan internasional untuk mengantisipasi perubahan iklim dilakukan pertemuan antara tokoh agama Islam, Profesor Din Syamsuddin, Ketua Majelis Ulama Indonesia dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan , Dr Siti Nurbaya, Sabtu (15/8) di Gedung CDCC jalan Kemiri no 24 Menteng Jakarta Pusat.

Profesor Din Syamsuddin terlibat gerakan global pada organisasi Religions For Peace dan akan menjadi pembicara pada International Islam Climate Change Symposium pada 17-18 Agustus 2015 di Istambul, Turki dan akan mendeklarasikan Perubahan Iklim yang Islami (Islamic Climate Change Declaration). Pada perttemuan tersebut Prof. Din menyampaikan perhatian yang sangat besar terkait dengan perubahan iklim, termasuk melakukan petisi untuk penggunaan 100% energi terbarukan pada tahun 2050. Menteri LHK menegaskan bahwa Pemerintah juga sudah menghentikan izin baru untuk batu bara.

Setelah agenda simposium di Turki. Prof. Din akan melanjutan ke Pertemuan PBB di Bristol, Inggris pada bulan September 2015, yaitu UN Bristol Meeting on Faiths and the Sustainable Development Goals. Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, Menteri LHK menyampaikan bahwa ada pengakuan dari ilmuwan terkemuka dunia, Jeffrey Sachs yang menyatakan Indonesia secara ekplisit tertulis sudah mengedepankan pembangunan berkelanjutan. Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah menerapkan kebijakan alokasi dan pengendalian.

Lebih lanjut lagi Menteri LHK menyatakan bahwa komitmen pemerintah dalam mengantipasi perubaan iklim tetap tinggi dan akan terus berupaya mencapai penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 26% dari kondisi business as usual pada tahun 2020. Upaya yang dilakukan antara lain moratorium lahan gambut, pengakuan masyarakat hukum adat sehingga kontribusi sektor kehutanan akan emisi gas rumah kaca secara signifikan berkurang.

Pada kesempatan ini pula Prof. Din menyampaikan bahwa lingkungan hidup adalah bukan hanya sebagai obyek tapi juga subyek yang harus kita hormati. Berkali-kali Prof. Din Syamsuddin menyatakan kebanggaannya atas kepemimpinan ibu Siti Nurbaya dan rasa optimismenya bahwa lingkungan hidup dan kehutanan termasuk isu perbahan iklim yang merupakan permasalah kompleks akan dapat membaik.

Seiring dengan gerakan internasional, kedua tokoh tersebut sepakat akan memperkuat gerakan nasional untuk mengantisipasi perubahan iklim yang melibatkan organisasi lintas agama.

Melayani hak anda untuk tahu