BILA PEREMPUAN BERGERAK MERAWAT BUMI, LINGKUNGAN AKAN LESTARI

Wed, 14 December 2016

Nomor : SP. 154/HUMAS/PP/HMS.3/12/2016

Jakarta, Biro Humas Kementerian LHK, Rabu, 14 Desember 2016. Dengan penyatuan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kementerian Kehutanan serta diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah perlu penyesuaian di kelembagaan di daerah. Dua hal yang ingin disampaikan, pertama dalam memimpin organisasi Kementerian LHK, Ibu Menteri Siti Nurbaya ingin meminta maaf kepada para ibu, karena para bapak pejabat Eselon I bekerja keras hingga malam dan hari Sabtu – Minggu tetap bekerja. Kedua, senantiasa mendoakan kepada kita semua dalam melaksananakan tugas, dan para bapak agar meminta doa kepada para istri.

“Kita memerlukan wanita yang hebat-hebat dalam menyelenggarakan negara ini. Oleh karena itu Pak Jokowi memilih 9 wanita hebat masuk dalam kabinetnya, seorang Menko, dan 8 menteri. Semua berada di bidang-bidang yang hebat-hebat bukan yang ecek-ecek, seperti Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi, Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini M Soemarno, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yambise, dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa” demikian Menteri LHK Siti Nurbaya menyemangati ibu-ibu anggota dan pengurus Dharma Wanita Persatuan LHK dan Dinas Kehutanan seluruh Indonesia dalam Seminar Nasional yang diselenggarakan di Auditorium DR. Soedjarwo Gedung Manggala Wanabakti Jakarta, Rabu 14 Desember 2016.

Pada kesempatan itu, Ibu Siti Nurbaya sempat menasehati bapak-bapak para pejabat yang hadir pada acara itu, katanya, “Bapak-bapak para pejabat kalau mau sukses minta doa sama istri”. Selain itu Bu Menteri berharap agar ibu-ibu anggota Dharma Wanita mengambil peran di ruang publik dengan berbagai aktivitas yang bermanfaat khususnya dalam pembangunan lingkungan hidup dan kehutanan, seperti yang sudah banyak dilakukan selama ini sebagai pengabdian masyarakat seperti dalam pendidikan anak, pengelolaan sampah, kegiatan sosialisasi pengendalian iklim, tanam dan pelihara pohon dan lain-lain.

Kedepan perlu ditingkatkan upaya-upaya sederhana tersebut menjadi sebuah gerakan masyarakat yang dipromotori oleh organisasi perempuan seperti Dharma Wanita Persatuan. Jadilah teladan dalam menumbuh kembangkan budaya menanam dan hidup bersih kepada masyarakat dan mendukung pengendalian perubahan iklim dan menerapkan 3R+R (reuse, reduce, recycle) dan roots (akar). Yaitu gerakan hidup kembali ke akar, seperti makan makanan yang alami, mengurangi makanan yang mengandung timbal. Dan juga gerakan refuse (menolak), seperti menolak kayu ilegal, menolak pembalakan liar, menolak perambahan,dll.
Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Djati Witjaksono Hadi – 081375633330

Melayani hak anda untuk tahu