Thu, 19 July 2018
Pushumas Kemenhut : Balai Konservasi Sumber Daya Alam Propinsi Jambi dan Wildlife Conservation Society-Indonesia Program. meluncurkan Buku Burung Pantai panduan lapangan di Pantai Cemara Jambi, Kamis (4/07) di Hotel Royal Garden Jambi.
Buku Burung Pantai panduan lapangan di Pantai Cemara Jambi, merupakan panduan lapangan identifikasi burung air dan burung migran di Pantai Cemara Kecamatan Sadu Kabupaten Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi. Buku ini disusun oleh Iwan Febrianto dan Fransisca Noni Tirtaningtyas (dari NGO Wildlife Conservation Society-WCS) yang sejak tahun 2007-2010 melakukan pemantauan dan penelitian di Pantai cemara Jambi. Buku ini dicetak dengan dukungan pendanaan dari Balai KSDA Jambi.
Dua puluh tujuh jenis burung pantai telah teridentifikasi – dari jumlah burung sekitar 26.000 ekor- di Pantai Cemara. Jenis-jenis burungnya, yaitu 4 jenis burung air, 27 jenis burung pantai, 30 jenis burung hutan, dan 11 jenis burung laut.
Setiap tahunnya sekitar 1000 ekorburung pantai migrant berhasil diidentifikasi dan ditandai dengan cincin dan bendera warna orange hitam oleh pengamat burung. Bendera oranye hitam merupakan identitas burung migran yang singgah di Pulau Sumatera. Bendera ini juga berfungsi dalam mengetahui jalur migrasi burung di dunia. Pantai Cemara masuk kedalam jalur migrasi Asia Timur – Australia (East Asian-Australasian Flyway).
Status kawasan Pantai Cemara yang bersebelahan dengan Taman Nasional Berbak ditetapkan sebagai kawasan perlindungan burung air dan persinggahan burung migran, melalui keputusan Gubernur Jambi , SK Kepala Daerah Tk .I Jambi nomor 425 tahun 1996 seluas 450 hektar. Untuk mempertegas status kawasan, Balai KSDA Jambi bersama-sama dengan Balai TN Berbak mengusulkan kawasan Pantai Cemara sebagai “Ekosistem Esensial”, yaitu wilayah penting di luar kawasan konservasi. (arset) Sumber Balai KSDA Propinsi Jambi.