Dukung HPSN 2017 Melalui Penanaman dan Pelepasliaran Satwa Bekantan di Kalimantan Selatan

Sat, 18 February 2017

Nomor : SP. 32 /HUMAS/PP/HMS.3/02/2017

Banjarmasin, Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Sabtu, 18 Februari 2017. Pada peringatan Hari Peduli Sampah Nasional (HPSN) 2017 di Kota Banjarmasin, telah dikukuhkan Pemangku Sungai 20 orang dan 600 siswa SD dan SLTP sebagai Duta Babarasih (bersih-bersih) oleh Walikota Banjarmasih, Ibnu Sina. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya juga telah mengukuhkan Duta Konservasi dan Duta Bekantan dan dilanjutkan dengan pelepasan bibit-bibit ikan di Sungai Martapura.

Mengiringi rangkaian kegiatan HPSN tersebut, dan dalam rangka melestarikan populasi Bekantan (Nasalis larvarus), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melaksanakan kegiatan penanaman dan pelepasliaran 4 (empat) ekor satwa Bekantan di Taman Wisata Alam (TWA) Pulau Bakut, Kabupaten Batola, Provinsi Kalimantan Selatan, Sabtu (18/2/2017).

Pelepasliaran dilakukan oleh Menteri LHK, Siti Nurbaya bersama-sama dengan Walikota Banjarmasin, Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Selatan, dan Bupati Batola, serta disaksikan oleh Direktur Jenderal PPKL, Direktur Jenderal PDASHL, dan Direktur Jenderal PSLB3. Satwa yang dilepasliarkan terdiri dari jantan dan betina, masing-masing sebanyak dua ekor. 

Satwa-satwa tersebut memiliki nama Lucky Boy (jantan usia 7 tahun), Mantuil (jantan usia 5 tahun), Titik (betina usia 5 tahun), dan Lola Amalia (betina usia 5 tahun). Adapun Lola Amalia, merupakan sebuah nama yang diberikan oleh Ibu Siti Nurbaya kepada salah satu Bekantan, nama Amalia diambil dari nama Duta/Pemerhati Bekantan.

Empat bekantan yang dilepasliarkan merupakan hasil penyelamatan (rescue) konflik satwa dengan masyarakat karena adanya perambahan lahan, dan ancaman kebakaran hutan dan lahan. Sebelumnya, upaya penyelamatan Bekantan dilakukan oleh Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Selatan didukung oleh LSM Peduli Bekantan. Wilayah pesisir sungai dan pantai laut di Kalimantan Selatan merupakan habitat endemik bekantan, namun seiring dengan perubahan tata ruang wilayah, maka populasi Bekantan semakin menurun.

Usai pelepasliaran, Siti Nurbaya berpesan, "Setelah dilepasliarkan, perlu dilakukan pemantauan populasi Bekantan di TWA tersebut, jangan sampai melebihi daya dukung."

Di lokasi ini juga dilakukan penanaman 100 batang pohon jenis-jenis endemik untuk mendukung habitat satwa Bekantan, yaitu jenis Bintaro, Ketapang, Cempaka, Belangeran, dan Mahoni dengan tinggi bibit berkisar 1-2 meter.

Pada provinsi Kalimantan Selatan, terdapat dua kawasan konservasi habitat Bekantan yaitu TWA Pulau Kembang dan TWA Pulau Bakut. Kedua TWA ini merupakan obyek wisata yang sangat berpotensi di Kalimantan Selatan.

“TWA Pulau Bakut masih perlu dikembangkan dan dilengkapi sarana prasarana, sehingga menjadi obyek wisata yang baik," ucap Siti Nurbaya mengakhiri kunjungannya.

Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 
Djati Witjaksono Hadi – 0813756 33330

Melayani hak anda untuk tahu