Mon, 23 April 2018
Taman Nasional (TN) sebagai benteng terakhir konservasi sumber daya alam, memiliki ekosistem landskap yang unik dan potensi jasa lingkungan yang luas, sebagai pusat kajian alami, sehingga diperlukan pengembangan penelitian untuk mendukung pengelolaanTN yang lestari dan berkelanjutan.
Menyadari hal ini, Badan Litbang dan Inovasi (BLI) KLHK menggagas kegiatan penelitian terpadu berupa stasiun riset berbasis keanekaragaman hayati, pada dua lokasi TN yaitu TN Bukit Barisan Selatan (TNBBS) dan TN Way Kambas (TNWK). "Kedua TN ini merupakan areal penting untuk konservasi harimau, badak sumatera, dan gajah sumatera sehingga dijadikan sebagai wilayah konservasi yang penting di dunia", demikian ujar Kepala Pusat Litbang Hutan BLI KLHK, Kirsfianti L. Ginoga, beberapa waktu lalu saat menjelaskan latar belakang kegiatan ini.
Ditambahkan Kirsfianti, TNBBS juga berperan sebagai daerah tangkapan air dan penyimpan air bagi pemukiman dan lahan pertanian bagi Provinsi Lampung dan Bengkulu, sedangkan TNWK menjadi Pusat Konservasi Gajah (PKG) dan Suaka Rhino Sumatera (SRS) semi-insitu Badak Sumatera.