Sat, 10 December 2016
Pekalongan, Biro Humas Kementerian LHK, Jumat, 9 Desember 2016.
Pekalongan, kota tepi laut yang menjadi salah satu sumbu pergerakan
ekonomi Provinsi Jawa Tengah. Kota batik yang sarat akan seni ini
memiliki lebih dari 298 ribu jiwa yag hampir setengahnya berada di
wilayah pesisir pantai.
Sebuah sungai yang mengalir membelah kota
Pekalongan pernah memiliki riwayat indah bagi pertumbuhan kota ini.
Sungai Loji yang dahulu dikenal dengan nama sungai Kupang, pernah
menjadi jalur perdagangan penting kota ini. Saat ini kondisi sungai Loji
ditandai dengan pendangkalan dibadan sungai, penyempitan dibagian
hilir, serta banyaknya eceng gondok yang tumbuh disepanjang sungai ini.
Walikota
Pekalongan menggagas Festival Kali Loji bersama dengan komunitas
bersih-bersih sungai di Pekalongan. Pekalongan berbenah dengan dibuatnya
jadwal piket per kelurahan untuk melakukan pembersihan dan penanaman
lahan di pinggir kiri dan kanan kali ini.
Menteri Lingkungan
Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dalam sambutannya pada Festival Kali
Loji menyatakan kondisi sungai yang kurang baik, bukan hanya ada di
sungai Loji saja. Hasil evaluasi terhadap status mutu air dibandingkan
dengan Baku Mutu Air kelas II sesuai Peraturan Pemerintah No. 82 thn
2001 yang menunjukkan bahwa kualitas air di semua lokasi pemantauan di
Indonesia, mayoritas berada pada status tercemar berat.
Posisi
sungai di Indonesia menjadi pusat-pusat kehidupan, sungai bukan menjadi
tempat pembuangan limbah. Di kali Loji Siti Nurbaya tekankan pentingnya
menjaga hutan Indonesia yang baik sangat penting namun yang tak kalah
penting adalah melakukaan penanaman 3000 pohon mangrove, 30 Flamboyam,
dan 120 Glodogan.
Siti Nurbaya juga memaksa pemerintah
Pekalongan untuk melakukan penanaman pohon bambu disepanjang kali Loji.
Karena selain menjadi penghasil oksigen yang baik, bambu memiliki nilai
ekonomi bila dimanfaatkan dengan baik.
Menaiki perahu wisata
Menteri Nurbaya menyusuri sungai Loji ini, dia menyatakan bahwa banjir
rob yang terjadi akhir-akhir ini di Pekalongan, bukan hanya masalah
pendangkalan namun juga perubahan iklim. Kebijakan perhutanan yang baik,
Perhutanan Sosial harus menjadi semangat yang mengedukasi dan yang
membawa semua pihak untuk mampu meningkatkan ekonomi secara bersama
dengan komunitasnya.