Gerakan Nasional Bersama Masyarakat Untuk Mengatasi Permasalahan Lingkungan: Tidak Cukup Dengan Peduli dan Kesadaran, tapi Harus Dengan Aksi Nyata

Fri, 13 May 2016

Nomor : S. 337 /HUMAS/PP/HMS.3/5/2016

Surakarta – Biro Humas, 13 Mei 2016: Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya memberikan kuliah umum di Universitas Sebelas Maret (UNS) Kampus Kentingan Surakarta, Jum’at (13/5). Kuliah umum dihadiri Rektor Universitas Sebelas Maret Ravik Karsidi, Direktur Jenderal Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Hilman Nugroho, para dekan serta civitas akademika dari 170 program studi semua fakultas UNS. 

Menteri LHK Siti Nurbaya sangat mengapresiasi program One Student Five Trees dan UNS Go Green yang telah dicanangkan sejak 2013. “UNS telah mulai melakukan Small step with big love”. Prinsip utama Green Campus adalah menjaga sustainability (keberlanjutan), kita tidak boleh membiarkan terjadinya keterbatasan/kelangkaan sumber daya alam di masa mendatang. Disebut sustainable adalah jika akses kita terhadap sumber daya alam persis sama dengan yang diwariskan kepada generasi mendatang. Oleh karena itu harus dijaga keseimbangan konservasi dan pemanfaatan sumber daya alam.

“Kita berharap setiap orang di Republik Indonesia ini seumur hidupnya paling tidak menanam 25 pohon. Hari ini UNS telah menanam 2000 pohon di lingkungan kampusnya. Untuk mendorong pelibatan mahasiswa dalam menjaga keberlanjutan lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan telah melakukan penandatanganan kerjasama Green Kampus dengan 179 perguruan tinggi. Seandainya tiap kampus punya 20.000 mahasiswa dan masing-masing menanam 5 batang pohon tiap tahun, maka jumlah yang tertanam sekitar 17.900.000 batang artinya 35.800 ha lahan tertanam setiap tahun. 

Pelibatan masyarakat sangat penting dalam mensukseskan setiap gerakan yang dilakukan pemerintah. Pengalaman keberhasilan sebelumnya melalui dukungan masyarakat adalah upaya penyelamatan Kakatua jambul kuning, gerakan penanaman pohon, gerakan Indonesia bebas sampah melalui program pengurangan kantong plastik, dll. 

Rektor UNS Ravik Karsidi menyampaikan hari ini sudah ditanam 2.000 pohon di lingkungan Rumah Sakit Pendidikan Kampus Pabelan UNS. “Setiap mahasiswa di UNS diwajibkan untuk menanam paling sedikit 5 (lima) pohon sampai menjelang wisuda dan ini menjadi salah satu syarat wisuda. Penanaman itu dilaporkan dengan bukti dan dapat dipantau melalui www.simonev.uns.ac.id. “Lima pohon yang sudah ditanam itu harus dipastikan hidup dan dipelihara. Sebagai hasil komitmen green campus, saat ini, UNS menyandang prediket Green Campus nomor 5 di Indonesia dan 96 di dunia”.

Kampus adalah sebagai Penjaga Etika, Budaya dan Perilaku, dan permasalahan lingkungan sendiri bersumber dari perilaku. Siti berpesan, “Kampus sebagai basis ilmu dan pengetahuan, oleh karena itu persoalan lingkungan bertaut erat dengan perkembangan ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan manusia”. “Kampus berisikan agen-agen perubahan calon pemimpin masa depan, penyelesaian masalah lingkungan garus dilakukan bersama-sama masyarakat. Masyarakat bertumpu pada generasi muda. Kontribusi masyarakat tidak cukup pada peduli dan kesadaran, tetapi harus dengan action, PENTINGNYA GERAKAN. Contoh nyatanya gerakan One Student Five Trees”.

Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK, Novrizal, HP.0818-432-387

Melayani hak anda untuk tahu