Hasil Litbang LHK Harus Inovatif Dan Diterima Pasar

Thu, 17 March 2016

Biro Humas KLHK, Bogor : Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan  Siti Nurbaya menyatakan bahwa hasil-hasil litbang LHK harus inovatif dan dapat diproduksi secara massal hingga diterima pasar secara luas. Demikian pesan Siti Nurbaya kepada para peneliti saat berdialog pada acara Renungan Suci dalam rangkaian Peringatan Hari bakti Rimbawan ke-33 tahun 2016 , Kamis (17/3)  di Kampus Litbang LHK Gunung Batu Ciomas Bogor .  

Pada kesempatan itu Menteri LHK menyempatkan diri melihat hasil-hasil litbang yang sangat inovatif dan bermanfaat bagi masyarakat. Diantara produk tersebut adalah teknologi arang dan cuka kayu. Teknologi pembuatan arang litbang LHK dapat menghasilkan arang serta cairan destilat (wood vinegar) sebagai pupuk cair organik dan pestisida organik. Pupuk dan pestisida ini biasa digunakan tanaman kehutanan, pertanian dan perkebunan.

Salah satu produk arang dari Litbang LHK adalah ARKOBA (Arang Kompos Bioaktif). Bioaktif yang sangat berguna bagi kesuburan tanah, melindungi tanaman dari serangan penyakit akar, memperbaiki sirkulasi air dan udara di dalam tanah. Kehadiran ARKOBA sangat dinanti khususnya oleh para petani tanaman organik sebagai bahan pengganti pupuk kimia.

Produk lain yang ditinjau Ibu Menteri dan rombongan adalah produksi bioetanol dari Nira Aren. Bioetanol dapat digunakan sebagai bahan bakar dengan menggunakan kompor khusus. Disamping itu dari Nira Aren menjadi nata pinnata dapat dihasilkan makanan penyegar atau pencuci mulut (food dessert).

Disamping itu Litbang LHK juga menghasilkan cuka kayu yang dapat digunakan untuk produk pengharum ruangan, obat anti nyamuk, sabun mandi dan sabun cuci, cat tembok, karbol, pembersih lantai, pembersih kandang, bio-pestisida, dan penyerap oli pada mesin.


Melayani hak anda untuk tahu