Hutan Hijau, Kali Bening, Kita Hidup

Tue, 29 March 2016

Nomor : S. 284 /HUMAS/PP/HMS.3/3/2016

Jakarta, Biro Humas, Selasa, 29 Maret 2016. World Water Day(Hari Air Sedunia) diperingati pada tanggal 22 Maret di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Hari Air sedunia merupakan hari peringatan lingkungan hidup tingkat internasionalyang ditujukan sebagai usaha-usaha menarik perhatian publik akan pentingnya air bersih dan usaha penyadaran untuk pengelolaan sumber-sumber air bersih yang berkelanjutan. Untuk Tahun 2016 tema yang diambil adalah “Water and Jobs” atau “Air dan Pekerjaan” yang memberikan penjelasan tentang hubungannya air dan pekerjaan yang dimiliki. Mengingat hampir setengah dari pekerja di dunia (1,5 miliar orang) bekerja di sektor yang terkait dengan air bahkan bisa dikatakan hampir semua pekerjaan tergantung pada air. Namun faktanya, jutaan orang yang bekerja tersebut tidak terpenuhi hak-haknya dengan baik. 

Berkaitan dengan itu salah satu program yang melibatkan peran masyarakat baik kelompok maupun perorangan yang telah menunjukkan kepeloporan dan memberikan sumbangsih bagi upaya-upaya bagi pelestarian fungsi lingkungan termasuk air di dalamnya, adalah Penghargaan Kalpataru. Penghargaan Kalpataru diberikan pada anggota atau kelompok masyarakat yang telah menunjukkan kepeloporan dan memberikan sumbangsihnya bagi upaya-upaya pemeliharaan fungsi ekosistem. Anugerah ini diberikan setiap tahun bertepatan pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia tanggal 5 Juni oleh Presiden. Tujuannya untuk merangsang dan memotivasi peran aktif masyarakat dalam melestarikan fungsi lingkungan menurut bentuk pengabdiannya masing-masing. Melalui pemberian penghargaan ini diharapkan bisa mengangkat kepeloporan dan keteladanan serta mensosialisasikannya kepada masyarakat luas.

Dalam acara Dialog Mingguan Wartawan Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Selasa (29/3/16) di Kantor Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Hadi Daryanto, menyampaikan bahwa “Penghargaan Kalpataru dimulai sejak tahun 1980 hingga kini yang melibatkan seluruh provinsi dan kabupaten/kota. Penerima penghargaan Kalpataru hingga tahun 2015 telah berjumlah 337 orang/kelompok masyarakat, hampir sebagian besar berkaitan dengan upaya konservasi dan pengelolaan sumber daya air”.

Hadi juga berpesan, “Diperlukan kesadaran semua pihak akan pentingnya menjaga kualitas dan kuantitas air dalam menunjang kehidupan di muka bumi ini, harus segera kita buktikan dalam aksi nyata mulai saat ini!”

Salah satu penerima Kalpataru yang berkaitan dengan air adalah Bapak H. Chaeruddin, penerima Kalpataru tahun 2013. Kegiatan yang telah dilakukan Chaeruddin adalah menanampohon di bantaransungaiPesanggrahan. Sungai pesanggrahan mengalir dari Kabupaten Bogor, Kota Depok, Jakarta Selatan hingga Tangerang, Banten. Chaeruddin sampai saat ini telah menanam 40.000 pohon jenis tanaman produktif, tanaman langka, tanaman koridor burung, dan tanaman obat hasil swadaya organisasi yang dipimpinnya, Sangga Buana. Selain itu, Pak Udin juga melakukan pembersihan sampah di sungai, pengembanganusahabantaran kali dan memberikan pengetahuan lingkungan keberbagaielemen/lembagapendidikan.

Chaeruddin menyampaikan bahwa “sungai adalah awal tempat manusia membangun peradaban”. “Sebagian besar peradaban dunia berada di pinggir sungai seperti Sungai Nil, Gangga, Tigris, dll. Udin berpesan “Jangan menebang pohon di pinggir kali karena akan menciptakan bencana banjir dan tanah longsor”. 

Saat ini Chaeruddin sedang mengembangkan tanaman bambu di sepanjang Sungai Pesanggrahan, “bambu sangat kuat menahan abrasi dan toksin-toksin yang masuk ke sungai Pesanggerahan, pohon bambu juga sumber mata air”, ucap Udin. Kelompok Sangga Buana Pak Udin juga telah mengelola sampah 10 truk per hari, dengan memanfaatkan panas sampah untuk membakar sampah, walaupun masih perlu penyempurnaan. 

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menghimbau seluruh elemen masyarakat/kelompok masyarakat, perguruan tinggi dan pemerintah daerah propinsi/kabupaten kota untuk menyampaikan usulan calon penerima penghargaan Kalpataru 2016. Pengusulan disampaikan kepada Menteri KLHK Cq. Dirjen Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (Direktorat Kemitraan Lingkungan Jl. D.I. Pandjaitan Kav. 24. Kebon Nanas Jakarta Timur. Telp/Fax. 0218517182) sampai dengan tanggal 7 April 2016. Sampai hari ini telah diterima 86 usulan penerima Kalpataru dari seluruh Indonesia. Usulan ini nantinya akan diseleksi dan verifikasi oleh Tim Kalpataru.

Selamat Hari Air 2016 dan selamat bertindak nyata untuk air masa depan.

Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas Kementerian LHK, Novrizal, HP. 0818432387

Melayani hak anda untuk tahu