Tue, 25 October 2016
Nomor : S. 109/HUMAS/PP/HMS.3/10/2016
Jakarta, Biro Humas Kementerian LHK, Selasa, 25 Oktober 2016: Pemerintah tengah mendorong sektor pariwisata sebagai program prioritas sekaligus penghasil devisa terbesar. Perlu kebijakan tepat agar tidak hanya mengutamakan aspek ekonomi tanpa mengindahkan keberlanjutan lingkungan dan kondisi sosial masyarakat sekitar. Ekowisata menjadi salah satu solusi yang dapat menjamin hal tersebut berjalan selaras.
Presiden Joko Widodo pernah menyampaikan bahwa hutan di Pulau Jawa sangat bagus untuk dijadikan ekowisata. Terkait hal ini, Menteri LHK Siti Nurbaya melakukan kunjungan kerja ke Desa Plajan, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah. Terdapat pohon akar seribu yang menjadi ikon Wisata Alam Desa Plajan. Akar seribu adalah adalah pohon besar dan memiliki lebih dari seribu akar. Tujuan penanaman pohon tersebut adalah untuk menghindari tanah longsor, penghijauan lingkungan, penanggulangan erosi dan banjir serta menghidupkan sumber mata air di daerah tersebut. Kini pohon tersebut menjadi objek wisata yang dikenal Wisata Alam Akar Seribu.
Menteri LHK Siti Nurbaya menilai pengelolaan ekowisata di Wisata Alam Akar Seribu Desa Plajan sudah bagus. Aktivitas kelompok masyarakat di dalamnya telah berjalan. Menteri Siti menemukan beberapa hal yang bisa dikembangkan. “Selain ditopang oleh insfrastruktur yang baik, kelompok taninya perlu kita berikan teknik-teknik pengetahuan untuk ekowisata, dan pelatihan pola manajemen kelembagaannya, pengembangannya dan pemasarannya,” ujar Siti Nurbaya pada sambutannya.
Desa Plajan juga berhasil membangun hutan rakyat seluas 450 hektar atau 42% dari luas wilayah desa. Upaya ini berdampak positif dengan munculnya 46 titik sumber mata air baru sebagai sumber air bersih yang dapat mencukupi kebutuhan 850 KK. Disamping itu juga digunakan untuk pengairan kolam ikan dan sawah seluas 250 Ha. Keberadaan Hutan Rakyat ini memberikan manfaat ekologi, ekonomi dan sosial. Secara ekologi membantu terpeliharanya flora dan fauna. Dari sisi ekonomi membantu industri rumah tangga dan peningkatan pendapatan melalui jasa lingkungan. Kawasan ini pun menjadi tempat berkemah dan penelitian. Lebih lanjut, dengan penerapan pola agroforestry mampu menyediakan pakan yang mencukupi untuk ternak kambing sejumlah 2.150 ekor dan 1.200 ekor sapi. Selain itu menjamin pasokan bahan baku yang menunjang perkembangan industri mebel dan kerajinan kayu sebanyak 185 pengrajin. Sebuah pelajaran yang dapat diambil bahwa membangun ekonomi dengan kekuatan rakyat sendiri bisa diwujudkan.
Menteri LHK Siti Nurbaya mengakhiri kunjungan kerjanya dengan meninjau sentra patung Mulyoharjo dan pabrik mebel Els Artsindo. Saat berdialog dengan Asosiasi Pengrajin Kayu Jepara (APKJ), Siti Nurbaya menegaskan akan menyederhanakan proses kepemilikan sertifikat legalitas kayu dan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK). Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan penetrasi ekspor produk kayu Indonesia di pasar internasional sekaligus sebagai kampanye global bahwa produk kayu Indonesia legal.
Penanggung Jawab Berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat KLHK, Novrizal Tahar, HP: 0818432387