Keberhasilan Penurunan Kejadian Kebakaran Hutan dan Lahan Harus Dipertahankan di Tahun 2018

Sat, 06 January 2018

Nomor : SP. 004 /HUMAS/PP/HMS.3/01/2018

Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Sabtu, 6 Januari 2018. Memasuki minggu pertama di bulan Januari 2018, masyarakat Indonesia dapat berhati lega karena aman ancaman potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Dengan pantauan nol hotspot pada satelit NOAA tadi malam (05/01/2018), Posko Pengendalian Karhutla KLHK, melaporkan bahwa terdapat penurunan jumlah hotspot sebesar 100 % dibandingkan tahun lalu.

Selama kurun waktu 2015-2017, jumlah hotspot menurun cukup signifikan, yaitu dari 21.929 titik di tahun 2015, 3.915 titik di tahun 2016, hingga 2.581 titik di tahun 2017 (satelit NOAA). Begitu pula dengan data satelit Terra/Aqua (NASA) conf.level >80%, menunjukkan penurunan dari 70.971 titik di tahun 2015, 3.844 titik di tahun 2016, dan 2.440 titik di tahun 2017. Secara umum di tahun 2017, kurang lebih 35% jumlah hotspot menurun dari tahun 2016.

Tentunya keberhasilan ini merupakan hasil dukungan semua pihak dalam mendukung upaya pencegahan dan penanganan karhutla, khususnya di tingkat tapak yang melibatkan masyarakat. Selain itu, penegakan hukum yang tegas oleh KLHK juga turut membuat para pelaku kasus karhutla di kawasan gambut menjadi jera, serta mendorong para pengelola kawasan untuk meningkatkan upaya perlindungan terhadap gambut.

Sepanjang tahun 2015-2017, telah dilakukan pengawasan pada pada 262 izin, dan 88 perusahaan. "Menteri LHK Siti Nurbaya, sangat konsisten dalam menerapkan hukum lingkungan, dan itu sangat efektif menekan angka kejahatan lingkungan, khususnya Karhutla,'' kata Rasio Ridho Sani, Direktur Jenderal Penegakan Hukum LHK.

Sebagaimana ditegaskan Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu, Pemerintah juga menegakkan hukum yang tegas kepada pelaku perusakan lingkungan hidup. Baik berupa sanksi administrasi, perdata sampai pidana.

Sementara, di awal tahun ini KLHK akan terus meningkatkan upaya pencegahan karhutla, sebagai implementasi komitmen Pemerintah, dalam mewujudkan udara bersih menyongsong pelaksanaan Asian Games 2018 bulan Agustus mendatang. 

Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, Raffles B. Panjaitan, beberapa waktu lalu menyampaikan, wilayah Sumatera dan Kalimantan menjadi target selanjutnya dalam peningkatan patroli terpadu. "Selain itu, kami juga akan mendorong pembentukan Masyarakat Peduli Api (MPA) dan Brigade Dalkarhutla pada unit-unit pengelolaan kawasan", lanjutnya.(*)

Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Djati Witjaksono Hadi – 0813756333

Melayani hak anda untuk tahu