KLHK Dan Kowani Tanam 100 Mangrove

Thu, 19 July 2018

Biro Humas KemenLHK, Muara Angke : Dalam rangka memperingati Hari Bakti Rimbawan dan Lingkungan Hidup Tahun 2016, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Kongres Wanita Indonesia (KOWANI) melakukan kegiatan penanaman 100 pohon mangrove, Minggu (6/3) di Taman Wisata Alam (TWA) Angke Kapuk, Muara Angke, Jakarta. Hari Bakti Rimbawan dan Lingkungan Hidup Ke-33 Tahun 2016 mengangkat tema “Bakti Rimbawan Membangun Hutan dan Lingkungan”. 

Indonesia memiliki hutan mangrove + 3,7 juta hektar yang merupakan terluas di Asia bahkan di dunia, dan mangrove merupakan lumbung besar penyimpan karbon. Mangrove tersebut tumbuh di sepanjang 95.000 kilometer pesisir Indonesia terutama Papua, Kalimantan dan Sumatera. Jumlah ini mewakili 23% dari keseluruhan ekosistem mangrove dunia. Namun, dalam tiga dekade terakhir Indonesia kehilangan 40% mangrove. Deforestasi mangrove Indonesia terhitung sebesar 6% dari total kehilangan hutan tahunan. 

Untuk itu, Kementerian LHK mengajak KOWANI sebagai organisasi federasi dari 86 organisasi wanita seluruh Indonesia untuk ikut berpartisipasi menanam mangrove. Staf Ahli Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Bidang Ekonomi Sumber Daya Alam selaku Ketua Panitia Peringatan Hari Bakti Rimbawan dan Lingkungan Hidup Tahun 2016, Agus Justianto, berharap KOWANI sebagai organisasi wanita dapat memberi pengetahuan dan mendidik anak-anak bangsa agar cinta lingkungan. Agus Justianto juga menghimbau seluruh anggota KOWANI untuk menanam pohon minimal 25 batang per orang selama hidup, mengembangkan usaha berbasis hasil hutan bukan kayu, serta melakukan aksi nyata peduli lingkungan bagi seluruh wanita Indonesia. 
Ketua KOWANI 2014 – 2019, Giwo Rubianto, mengapresiasi Kementerian LHK atas kegiatan penanaman mangrove tersebut, Giwo Rubianto menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan Flatform KOWANI di bidang Lingkungan Hidup berupa Sosialisasi pengendalian kerusakan lingkungan, pencegahan bencana lingkungan, sadar dampak perubahan iklim (global warming), dan penanaman budaya tanam dan pelihara. “Hari ini sebuah upaya kecil dengan komitmen besar dimulai untuk kelestarian alam dan lingkungan”, Ucap Giwo. 

Pada kesempatan tersebut Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KLHK, Tachrir Fathoni, juga mengapresiasi kesungguhan KOWANI dalam pelestarian lingkungan, beliau menyatakan “Sungguh merupakan sejarah jika KOWANI bisa menanam mangrove, sebab kehidupan dimulai dari air, jika tidak ada air, tidak ada kehidupan, sementara air berasal dari pohon”. Air dan oksigen adalah sumber kehidupan utama yang dihasilkan oleh pohon. Mudah-mudahan pohon yang ditanam hari ini menjadi tonggak sejarah, dan Blok tanaman KOWANI di TWA ini akan dikenang sepanjang sejarah bangsa dan dunia”, ucap Fathoni.

Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Hubungan Masyarakat, KLHK, Novrizal, HP.0818432387

Melayani hak anda untuk tahu