KLHK KEMBANGKAN BIOENERGI UNTUK CAPAI TARGET 23% PENGGUNAAN ENERGI TERBARUKAN DI TAHUN 2025

Fri, 10 March 2017

Sisa industri kayu hingga limbah dari jenis kayu yang memiliki kandungan kalor yang tinggi, juga buah serta bijinya dapat dikembangkan sebagai sumber energi alternatif berbasis biomasa dan bahan bakar nabati (bioenergi) pengganti bahan bakar fosil. Hal ini diungkapkan oleh Dwi Sudharto, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Hasil Hutan (P3HH) yang mewakili Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Inovasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam komunikasi publik, di Gedung Manggala Wanabakti, Jumat (10/3/2017).

Selaras dengan tema peringatan Hari Hutan Internasional (HHI) 2017, yaitu “Hutan dan Energi” yang akan diselenggarakan 21 Maret mendatang, acara ini memaparkan tentang hasil-hasil pengembangan teknologi bioenergi, mulai dari teknik budidaya dan pemuliaan jenis-jenis tanaman energi, sampai dengan rekayasa peralatan dan teknik pengolahannya.

Dwi Sudharto mengatakan, “P3HH telah mengembangkan bioethanol dari nira aren yang diadopsi oleh Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Boalemo di Gorontalo. Bioethanol nira aren ini sangat prospektif untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar rumah tangga. Pemanfaatan komprehensif aren sebagai bioenergi ini, sudah diaplikasikan di Desa Mandiri Berbasis Aren di Boalemo, sekaligus sebagai salah satu sarana pengembangan perekonomian desa”.

Dwi juga menyampaikan bahwa pengolahan aren menjadi bioethanol lebih menguntungkan dibandingkan mengolahnya menjadi bahan pangan gula aren. “Satu liter bioethanol mix memiliki kinerja yang setara dengan gas 3 kg seharga Rp. 20.000, sehingga pengolahan nira aren sebesar 90.000 liter akan memberikan pendapatan sebesar Rp. 261.360.000 per hari. Dengan demikian perlu replikasi kegiatan di provinsi yang memiliki potensi aren tinggi, seperti Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Barat”, ujar Dwi. 

Pemanfaatan bioenergi dapat digunakan dalam bentuk biodiesel, bioethanol, dan wood pellet sebagai alternatif bahan bakar rumah tangga dan industri. Kerjasama pengembangan bioenergi telah dibangun dengan pelaku usaha kehutanan, antara lain dalam bentuk penanaman tanaman energi seluas 89.860 Ha oleh 10 Hutan Tanaman Industri (HTI), dan 23 HTI lainnya akan menanam seluas 87.600 Ha.

Berita selengkapnya klik disini

Melayani hak anda untuk tahu