Wed, 27 March 2013
Pushumas Kemenhut, Madiun : Dalam Kunjungan Kerjanya ke Propinsi Jawa Timur Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan menghadiri hari ulang tahun Perum Perhutani ke-52 , Rabu (27/3) di Madiun. Dalam sambutannya Menhut menekankan bahwa Perum Perhutani sebagai perusahaan BUMN harus bisa meningkatkan mutu sumber daya manusia (SDM) untuk menghadapi perkembangan ke depan. Karena tantangan yang akan dihadapi Perhutani ke depan dalam sisi bisnis sangat besar.
Menhut meminta kepada Perum Perhutani agar pegawai setingkat menejer di sekolahkan lagi, jadi nantinya ada ahli tanaman, ahli kayu-kayuan dan ahli ekonomi.
Menurut Menhut, Perhutani mengelola hutan produksi dan hutan lindung seluas 2,4 juta hektar di Pulau Jawa dan Madura. Jika lahan ini tidak dikelola yang inovatif dan menejemen yang handal, maka Perhutani akan ketinggalan jaman dan ketinggalan pasar.
Kemenhut memprioritaskan kebijakan pembangunan kehutanan di Pulau Jawa yaitu dengan meningkatkan tutupan hutan di dalam maupun di luar kawasan hutan. Salah satu caranya dengan meningkatkan efisiensi Perum Perhutani dan pengembangan industri kehutanan berbasis hutan rakyat dan peningkatan nilai tambah hasil hutan, demikian di ucapkan Menhut mengakhiri sambutannya.
Sementara itu Dirut Perum Perhutani, Bambang Sukmananto, dalam sambutannya mengungkapkan, sebagai institusi pengelola hutan terluas di dunia, Perhutani berada pada era pertama dengan target utama penataan bisnis dan proses inti. "Kami akan merevitalisasi industri produk kayu dan non kayu yang sudah ada, pembangunan industri baru erupa pabtik derivatif gondorukem di Pemalang, Jawa Tengah," ungkap Bambang Sukmananto.
Usai acara sambutan Menhut meresmikan pabrik industri plywood, pabrik pengolahan porang, Eboni Sport Centre, dan Hutan Pendidikan Perum Perhutani (HP3). Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan penekanan tombol sirine oleh Menhut didamping Dirut Perum Perhutanan, Bambang Sukmananto.
Mengakhiri kunjungan kerjanya Menhut Zulkifli Hasan membuka dan meninjau pameran HUT Perum Perhutani ke-52.
(FOTOPUSHUMAS/toya/arset).