LUNCURKAN KAMPANYE #KadoUntukDelilah UNTUK KONSERVASI BADAK SUMATERA

Tue, 16 May 2017

SIARAN PERS
Nomor : SP. 108 /HUMAS/PP/HMS.3/05/2017

LUNCURKAN KAMPANYE #KadoUntukDelilah UNTUK
KONSERVASI BADAK SUMATERA

Jakarta, Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Selasa, 16 Mei 2017. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bekerjasama dengan Konsorsium Badak Sumatera (International Rhino Foundation, YABI, WWF, WCS, Forum Konservasi Leuser dan Leuser International Foundation) menggalang dukungan masyarakat dalam upaya konservasi Badak Sumatera melalui Kampanye #KadoUntukDelilah. Mengingat Badak Sumatera saat ini berada pada status sangat terancam punah dengan populasi ± 100 ekor, yang hidup dalam populasi sangat kecil dan terpisah-pisah.

#KadoUntukDelilah merupakan bagian dari upaya untuk menyampaikan cerita Delilah dan upaya yang dilakukan pemerintah dalam pelestarian Badak Sumatera. Berisi ajakan untuk seluruh masyarakat Indonesia melalui sosial media guna meningkatkan kesadaran dan keinginan untuk membantu pelestarian Badak.

Delilah diambil dari nama seekor Badak Sumatera betina yang lahir 12 Mei 2016 lalu di Suaka Rhino Sumatera di Taman Nasional Way Kambas, Indonesia. Delilah adalah anak kedua yang pernah lahir di penangkaran dari pasangan badak Andalas dan badak Ratu. Nama Delilah diberikan presiden Joko Widodo ketika meresmikan Way Kambas sebagai Taman Warisan ASEAN pada Juli 2016. Sebagai hadiah ulang tahun pertama badak Delilah, diluncurkan kampanye penyelamatan badak melalui peluncuran tagar #KadoUntukDelilah.

Mewakili Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian LHK pada Konferensi Pers Kampanye #KadoUntukDelilah tersebut (16/05/2017) di Jakarta, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati KLHK Bambang Dahono Adji menyampaikan bahwa KLHK patut bersyukur konservasi badak mendapat perhatian serius dari Presiden RI. “Nama Delilah diberikan langsung oleh presiden, yang menunjukkan konsern presiden terhadap konservasi di Indonesia”.

Pemerintahan saat ini menargetkan peningkatan populasi 25 satwa terancam punah termasuk Badak Sumatera sebesar 10% sampai tahun 2019. “Dalam kabinet ini kita harus mampu meningkatkan 10% populasi satwa terancam punah, jika populasi Badak Sumatera saat ini 100, maka kita perlu meningkatkan 10 ekor sampai 2019, sementara sampai saat ini Badak Sumatera yang lahir baru 2 ekor. Untuk itu perlu upaya yang lebih serius”, lanjut Bambang.

Noviar Andayani, Country Director Indonesia Program at Wildlife Conservation Society menyatakan “Kado untuk Delilah merepresentasikan harapan, dan wujud nyata dari hasil kerja keras serta komitmen kuat pemerintah dan lembaga konservasi dalam pengembangbiakan satwa paling terancam punah”.

Hal serupa disampaikan Direktur Yayasan Badak Indonesia, Widodo Rahmono, yang mengatakan “Indonesia menaruh harapan besar pada Delilah, sebagai badak betina pada saat nanti diharapkan bisa memberikan keturunan untuk kelestarian Badak Sumatera”, tutur Widodo

Menutup konferensi pers tersebut Bambang menegaskan bahwa “Target kita adalah bagaimana membuat anak badak sebanyak-banyaknya dalam lingkungan yang aman sehingga Badak Sumatera masih bisa disaksikan oleh anak cucu kita”.

Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Djati Witjaksono Hadi – 0813756 33330

Melayani hak anda untuk tahu