Menjadikan Potensi Wisata Alam di Taman Nasional Sebagai Sumber Devisa yang Berwawasan Lingkungan

Thu, 19 July 2018

Biro Humas Kementerian LHK, Jakarta : Direktur Pemanfaatan Jasa Lingkungan Kawasan Konservasi Dan Hutan Lindung, Bambang Supriyanto memaparkan bahwa arah kebijakan pemanfaatan taman nasional di Indonesia salah satunya adalah mendorong investasi Penyediaan Sarana Wisata Alam. Sesuai dengan salah satu arah kebijakan Pemerintah Presiden Jokowi untuk mendorong sektor pariwisata sebagai sumber devisa terbesar maka Kementerian LHK telah bersiap untuk mengoptimalisasikan potensi pariwisata alam yang dimiliki oleh Taman Nasional, hal ini diungkapkan pada Acara “Orientasi Substansi Lingkungan Hidup dan Kehutanan dengan Media Massa” , Senin (6/7) di Ruang Rapat Utama Gedung Pusat Kehutanan Manggala Wanabakti Jakarta.

Bambang Supriyanto mengungkapkan bahwa diperlukan sinergitas antara pembangunan infrastruktur tingkat nasional dengan kebutuhan pengembangan potensi pariwisata di Taman Nasional. Upaya menarik investor untuk pengembangan potensi pariwisata akan semakin mudah jika aksesibilitas sebuah Taman nasional dapat lebih mudah dan nyaman. Selain itu juga Kementerian LHK mendorong dilakukannya pembentukan kluster-kluster obyek wisata dan menghubungkan kluster-kluster tersebut dalam sebuah rantai wisata, yang akan mendorong wisatawan untuk ingin menikmati kesemua kluster tersebut sehingga akan lebih lama tinggal dan tentunya akan semakin banyak meningkatkan raihan devisa.

Hal lain yang juga perlu dilakukan adalah sentuhan inovasi teknologi agar potensi wisata di taman nasional akan lebih menarik bagi wisatawan. Seperti pembangunan skyline (kereta gantung) dan kereta safari yang dapat memasuki zona pemanfaatan dari taman Nasional yang sudah pasti akan meningkatkan rasa penasaran para wisatawan akan sebuah pengalaman-pengalaman baru dalam menikmati keindahan alam di taman nasional.

Selain itu juga berkaitan dengan daya dukung lingkungan taman nasional dalam menanggung beban wisatawan. Untuk memudahkan pengelolaan daya dukung lingkungan ini akan lebih mudah jika pengelola pariwisata alam ini melakukan manajemen wisatawan, salah satunya dapat dipermudah dengan penggunaan alat trasportasi umum seperti skyline (kereta gantung) dan kereta safari tadi dan membatasi penggunan kendaraan pribadi masuk dalam kawasan taman nasional, sehingga jumlah wisatawan dapat mudah dikontrol dan daya dukung lingkungan dapat dipantau dengan lebih baik.

Melayani hak anda untuk tahu