Musim Kemarau Tiba, KLHK Giatkan Patroli Terpadu

Wed, 21 March 2018

SIARAN PERS
Nomor : SP. 154/HUMAS/PP/HMS.3/03/2018


Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Rabu, 21 Maret 2018.
KLHK kembali giatkan patroli terpadu pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Riau. Prediksi BMKG memperkirakan musim kemarau akan datang lebih awal terjadi di Provinsi Riau. Sebagai kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau tersebut, patroli terpadu menjadi salah satu langkah antisipasi.

Pada tahap awal, patroli terpadu dilaksanakan di Provinsi Riau, oleh Balai Pengendalian Perubahan Iklim dan Kebakaran Hutan dan Lahan (BPPIKHL) wilayah Sumatera, yang berlangsung sejak tanggal 19 Maret ini, pada 65 posko desa yang menjangkau 275 desa. Launching pelaksanaan patroli terpadu dilaksanakan serentak pada empat wilayah daerah operasional (daops) Manggala Agni KLHK Provinsi Riau, yaitu di Daops Pekanbaru, Daops Siak, Daops Rengat, dan Daops Dumai.

"Patroli terpadu merupakan salah satu upaya pencegahan yang dilakukan KLHK terhadap kejadian karhutla. Melalui patroli terpadu, dilakukan monitoring di wilayah-wilayah rawan karhutla. Sosialisasi kepada masyarakat di wilayah-wilayah itu juga dilakukan. Masyarakat diajak untuk bersama-sama mencegah karhutla dan mengamankan wilayahnya dari asap dampak karhutla,” tutur Raffles B. Panjaitan, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan, KLHK.

Raffles juga menegaskan kembali pentingnya posisi Indonesia sebagai tuan rumah event internasional Asian Games 2018 yang diselenggarakan di Palembang dan Jakarta Agustus nanti. "Dengan demikian, kondisi wilayah Indonesia harus benar-benar bebas dari karhutla dan asap. Oleh karena itu, upaya pencegahan harus dilaksanakan sedini mungkin", tegasnya.

Sementara Kepala Daops Pekanbaru, Edwin Putra, menambahkan, lokasi sasaran patroli terpadu berbasis desa sebagai satuan wilayah pemangkuan terkecil, dengan melibatkan sebesar-besarnya peran masyarakat setempat untuk mengamankan lingkungan masing-masing dengan membentuk serta mengaktifkan posko-posko tingkat desa sebagai simpul komunikasi tingkat lapangan. Posko desa ini selanjutnya akan mentransfer informasi sampai ke tingkat pusat.

Sebagai bentuk sinergitas di tingkat tapak, patroli terpadu melibatkan TNI, POLRI, dan juga Masyarakat Peduli Api (MPA) yang tergabung dalam tim patroli terpadu, untuk berjalan bersama-sama melakukan pencegahan karhutla di tingkat tapak. Sinergi yang kuat antarpihak menjadi kekuatan di lapangan dalam menjaga lingkungan dari ancaman karhutla.

Sementara itu, di Jambi saat ini dilaksanakan pembentukan MPA di Desa Betung dan Desa Sungai Bungur, Kecamatan Kumpeh, Kabupaten Muaro Jambi serta di Desa Pandan Lagan dan Lagan Ulu Kecamatan Geragai Kabupaten Tanjung Jabung Timur. Di Sumatera Selatan juga dibentuk MPA di Desa Kertajaya dan Rantau Sialang Kecamatan Sungai Keruh, serta Desa Tanjung Raya dan Desa Nganti, Kecamatan Sanga Desa, Kabupaten Musi Banyuasin.

Pembentukan MPA ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas masyarakat dalam keterlibatan upaya pengendalian karhutla. MPA dibekali teknik dasar pengendalian karhutla, baik pencegahan dan juga pemadaman sehingga mereka memiliki kemampuan untuk melakukan upaya pengendalian karhutla secara mandiri.

Puncak musim kemarau tahun 2018 yang bersamaan dengan penyelenggaraan Asian Games menjadi perhatian pemerintah terutama KLHK agar pada saat penyelenggaraan event tersebut, kondisi benar-benar aman dari karhutla atau pun asap. Patroli terpadu, pembentukan MPA merupakan upaya KLHK untuk mengatasi hal tersebut.

Berdasarkan pantauan Posko Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Selasa (20/03/2)18) pukul 20.00 WIB, berdasarkan satelit NOAA terpantau dua hotspot di Sumatera Selatan. Berdasarkan satelit TERRA AQUA (NASA), terpantau tiga hotspot, satu titik di Sumatera Selatan dan dua titik di Maluku Utara.

Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Djati Witjaksono Hadi – 081375633330

Melayani hak anda untuk tahu