Sat, 15 August 2015
Biro
Humas KemenLHK, Jakarta : Dalam rangka meningkatkan komitmen nasional
dan internasional untuk mengantisipasi perubahan iklim dilakukan
pertemuan antara tokoh agama Islam, Profesor Din Syamsuddin, Ketua
Majelis Ulama Indonesia dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan , Dr
Siti Nurbaya, Sabtu (15/8) di Gedung CDCC jalan Kemiri no 24 Menteng
Jakarta Pusat.
Profesor Din Syamsuddin terlibat gerakan global
pada organisasi Religions For Peace dan akan menjadi pembicara pada
International Islam Climate Change Symposium pada 17-18 Agustus 2015 di
Istambul, Turki dan akan mendeklarasikan Perubahan Iklim yang Islami
(Islamic Climate Change Declaration). Pada perttemuan tersebut Prof. Din
menyampaikan perhatian yang sangat besar terkait dengan perubahan
iklim, termasuk melakukan petisi untuk penggunaan 100% energi terbarukan
pada tahun 2050. Menteri LHK menegaskan bahwa Pemerintah juga sudah
menghentikan izin baru untuk batu bara.
Setelah agenda simposium
di Turki. Prof. Din akan melanjutan ke Pertemuan PBB di Bristol,
Inggris pada bulan September 2015, yaitu UN Bristol Meeting on Faiths
and the Sustainable Development Goals. Dalam konteks pembangunan
berkelanjutan, Menteri LHK menyampaikan bahwa ada pengakuan dari ilmuwan
terkemuka dunia, Jeffrey Sachs yang menyatakan Indonesia secara
ekplisit tertulis sudah mengedepankan pembangunan berkelanjutan.
Berkaitan dengan hal tersebut pemerintah menerapkan kebijakan alokasi
dan pengendalian.
Lebih lanjut lagi Menteri LHK menyatakan bahwa
komitmen pemerintah dalam mengantipasi perubaan iklim tetap tinggi dan
akan terus berupaya mencapai penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 26%
dari kondisi business as usual pada tahun 2020. Upaya yang dilakukan
antara lain moratorium lahan gambut, pengakuan masyarakat hukum adat
sehingga kontribusi sektor kehutanan akan emisi gas rumah kaca secara
signifikan berkurang.
Berita Selengkapnya