Presiden Joko Widodo Awali Gerakan Nasional Penyelamatan Tumbuhan dan Satwa Liar

Thu, 14 April 2016

Biro Humas KemenLHK, Kepulauan Seribu : Presiden Republik Indonesia Joko Widodo yang didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, 8 duta besar negara sahabat, 17 mitra kerja internasional serta undangan lainnya mengawali Gerakan Nasional Penyelamatan Tumbuhan dan Satwa Liar dengan melepasliarkan 4 (empat) ekor penyu sisik dewasa dan 200 ekor tukik penyu sisik, serta 3 (tiga) ekor burung elang bondol yang merupakan lambang Pemerintah DKI Jakarta dan 250 ekor burung jenis lain yang merupakan habitat Kepulauan Seribu, Kamis (14/4) di Pulau Karya Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu DKI Jakarta.

Pelepasliaran burung serta satwa liar lainnya juga dilakukan secara serentak di beberapa Unit Pelaksana Teknis Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (UPT KSDAE) Kementerian seluruh Propinsi di Indonesia. Gerakan Nasional Penyelamatan Tumbuhan dan Satwa Liar tidak hanya terfokus pada burung semata namun berbagai spesies satwa terancam punah lainnya dengan total pelepasliaran burung sebanyak 1.478 ekor, kura-kura dan penyu sebanyak 159 ekor, tukik sebanyak 500 ekor, biawak 2 ekor, beruang madu 6 ekor, musang 9 ekor, dan orangutan 5 ekor. Satwa yang dilepasliarkan telah melalui proses pemeriksaan kesehatan sesuai prosedur yang berlaku.

Presiden RI, Joko Widodo menyatakan ada dua hal yang penting diwariskan kepada anak cucu kita yaitu pertama ilmu pengetahuan dan kedua kelestarian alam. Indonesia dipandang sebagai negara megabiodiversity dan paru-paru dunia sehingga kelestarian alam dunia bergantung pada kelestarian alam Indonesia. Kelestarian alam bukan hanya menanam pohon tetapi juga memperhatikan satwa dan ekosistem yang ada di dalamnya, pencanangan gerakan ini adalah jawaban Indonesia terhadap harapan dunia tersebut. 

“Kunci keberhasilan gerakan ini adalah pada komitmen, kerja keras dan keberlanjutan gerakan tersebut. Gerakan nasional harus solutif dan terukur hasilnya. Saya ingin melihat impact dari kegiatan ini, berapa pohon yang ditanam, berapa satwa yang terlindungi dan berapa penurunan polusinya. Hasil-hasil yang benar dan nyata ingin dilihat oleh rakyat”, ucap Presiden. 

Pada kesempatan ini Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya melaporkan kepada Presiden bahwa Gerakan Nasional Penyelamatan Tumbuhan dan Satwa Liar tahun 2016 merupakan rangkaian kegiatan dari Hari Hutan Internasional, Hari Bakti Rimbawan dan Hari Lingkungan Hidup. Lebih lanjut Siti Nurbaya menyampaikan perspektif lingkungan dan kehutanan merupakan keseharian kehidupan masyarakat yang mendukung ketahanan pangan, air dan energi. Fungsi ekologis harus dijaga dalam konteks perubahan iklim, menciptakan lingkungan yang bersih, masyarakat yang sehat, yang didukung tata pemerintahan yang baik. Siti Nubaya lebih lanjut menyampaikan taman nasional tempat diselenggarakannya kegiatan ini merupakan basis pengembangan wilayah. 

“Hari ini digemakan Gerakan Nasional Penyelamatan Tumbuhan dan Satwa Liar dengan melakukan kegiatan tranplasantasi karang 1000, mangrove 6000 dalam 600 rumpun. Nilai ekonomi Mangrove secara akademik tercatat 10,5 triliun di pantai utara Jakarta. Total mangrove 3,7 juta ha dan dalam kondisi baik 2,6 juta ha seluruh indonesia”, ucap Siti. 


Keterangan Foto :

Foto 1 : Menteri LHK Siti Nurbaya menyampaikan Laporan pada Pencanangan Gerakan Nasional Penyelamatan Tumbuhan dan Satwa Liar di Kabupaten Administerasi Kepulauan Seribu, Kamis, 14/04/2016.

Foto 2 : Menteri LHK Siti Nurbaya menyerahkan batuan sepeda dan bak sampah kepada masyarakat Kabupaten Administerasi Kepulauan Seribu, Kamis, 14/04/2016.

Foto 3 : Menteri LHK Siti Nurbaya menyerahkan Buku 51 Taman Nasional kepada Presiden Joko Widodo.

Foto 4 dan 5 : Presiden Joko Widodo memberikan arahan pada Pencanangan Gerakan Nasional Penyelamatan Tumbuhan dan Satwa Liar di Kabupaten Administerasi Kepulauan Seribu, Kamis, 14/04/2016.

Foto  6 : Presiden Joko Widodo menandatangani Prasasti Pusat Suaka Elang Bondol Pulau Kotok Besar dan Pusat Suaka Penyu Pulau Pramuka.

Foto  7dan 8 : Presiden Joko Widodo di dampingi Menteri LHK Siti Nurbaya melepas Penyu Sisik dan Tukik

Foto 9 : Presiden Joko Widodo di dampingi Menteri LHK Siti Nurbaya melakukan Tranplantasi Terumbu Karang.

Foto 10 dan 11  : Presiden Joko Widodo di dampingi Menteri LHK Siti Nurbaya bersama dengan masyarakat melakukan penanaman mangrove.

Foto 12 - 14 : Presiden Joko Widodo di dampingi Menteri LHK Siti Nurbaya melepas liarkan Elang Bondol.

Foto 15 : Presiden Joko Widodo di dampingi Menteri LHK Siti Nurbaya memberikan keterangan pers.

Melayani hak anda untuk tahu