Presiden SBY Kunjungi Kapal Greenpeace Rainbow Warrior III

Fri, 07 June 2013

Pushumas Kemenhut, Tanjung Priok : Presiden Susilo Bambang Yudhyono dan Ibu Ani Bambang Yudhoyono meninjau kapal ekspedisi milik lembaga swadaya masyarakat (LSM) lingkungan Greenpeace Rainbow Warrior III, Jumat (7/6) di Terminal Penumpang Nusantara Pura I, Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Turut serta dalam peninjauan Mensesneg Sudi Silalahi, Menhut Zulkifli Hasan, Menlu Marty Natalegawa, Menhub EE Mangindaan, Menteri LH Balthazar Kambuaya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Cicip Sutardjo, dan Gubernur DKI Joko Widodo.

Sebelum meninjau ke kapal Presiden SBY dan rombongan mendapatkan penjelasan dari Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional Kumi Naidoo terkait tujuan serta fungsi Rainbow Warrior sebagai kapal dengan basis teknologi ramah lingkungan. Selain Indonesia, kapal ini juga melakukan ekspedisinya ke Thailand dan Filipina.

Dengan dipandu oleh Kumi Naido, Presiden berkeliling ke geladak kapal, ruang kemudi, menyusuri kabin sampai ke haluan kapal. Di haluan kapal, Kumi menyerahkan buku “Down To Zero” kepada Presiden yang berisi mengenai kiprah Greenpeace selama 10 tahun di Indonesia. Kumi juga menyerahkan souvenir Greenpeace kepada cucu SBY, Almira Tunggadewi.

Presiden SBY menyampaikan agar Greenpeace sebagai mitra pemerintah tidak segan mengritik kalau ada hal-hal yang belum benar. "Berikan saran atau usulan kepada kami kalau itu baik bagi pemeliharaan lingkungan. Namun, kalau Indonesia melakukan hal-hal baik, jangan lupa juga menjelaskan kepada dunia bahwa Indonesia memiliki komitmen yang tinggi untuk memelihara lingkungannya," kata SBY seusai peninjauan.

Diakui oleh Presiden bahwa saat ini masih banyak yang harus diperbaiki menyangkut kondisi lingkungan di tanah air, sebagaimana tantangan yang juga dihadapi negara-negara di dunia. Namun, SBY menegaskan, komitmen Indonesia amat tinggi untuk mengurangi emisi gas karbon, memelihara hutan, mencegah deforestasi yang tidak terkendali, serta mencegah kebakaran hutan.

Salah satu langkahnya nyata Indonesia, lanjut SBY, yakni dengan menambah jangka waktu moratorium penghentian penebangan hutan primer dan lahan gambut sampai 2015.

"Bukan hanya hutan, bukan hanya udara, tetapi juga lautan kita. Kita harus menjaga biodiversity yang ada ada di negeri kita ini," Presiden menambahkan.

Direktur Eksekutif Greenpeace Internasional Kumi Naidoo sendiri mengapresiasi kebijakan Indonesia untuk memperpanjang moratorium hingga dua tahun ke depan. "Kami menyambut baik keputusan pemerintah Indonesia itu dan ke depan kami berharap dapat terus menjadi mitra yang baik bagi Indonesia," ujar Kumi Naidoo.

Sebelum meninggalkan pelabuhan Tanjung Priok, Presiden SBY dan rombongan sempat menyapa penumpang KM Kelud yang tengah sandar didekat situ. (FOTOPUSHUMAS/idjan/arset)

Melayani hak anda untuk tahu