Satgas Karhutla Siaga, Kebakaran Terkendali

Tue, 25 July 2017

SIARAN PERS
Nomor : SP. 146/HUMAS/PP/HMS.3/07/2017


Jakarta, Biro Humas Kementerian LHK, Selasa, 25 Juli 2017. Berdasarkan pantauan per Senin, 24 Juli 2017 pukul 20.00 WIB, Satelit NOAA menunjukkan bahwa terdapat 53 hotspot (titik panas), Terra/Aqua (NASA) tidak ada hotspot dan Terra/Aqua (LAPAN) 14 hotspot di seluruh wilayah Indonesia. Data hotspot TERRA/AQUA sendiri memiliki tingkat kepercayaan ?80%.

Pada hari sebelumnya per tanggal 23 Juli 2017 pukul 20.00 WIB terpantau sebanyak 64 titik panas di seluruh Indonesia.

Total titik panas berdasarkan satelit NOAA per 1 Januari - 24 Juli 2017 dilaporkan sebanyak 900 titik. Jumlah ini mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 1.090 titik di tahun 2016. Hal ini berarti terdapat penurunan jumlah titik api sebanyak 190 titik (17,43 %).

Sementara informasi titik panas dari satelit TERRA AQUA (NASA), per tanggal 24 Juli 2017 pukul 20.00 WIB, masih sama dengan kemarin, yaitu seluruh kawasan di Indonesia bebas titik api. Total titik api per 1 Januari - 24 Juli 2017 sebanyak 157 titik. Pada periode yang sama tahun 2016 terdapat hotspot sebanyak 2.078 titik. Terjadi penurunan jumlah hotspot sebanyak 1.921 titik (92,44%).

Sementara itu, hujan buatan/TMC sudah dilaksanakan sejak awal Juni lalu pada provinsi Riau, Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan, yang menghabiskan sebanyak 51,8 ton garam.

Berdasarkan laporan Kepala Daerah Operasional (Daops) Karhutla KLHK di lapangan, luas areal kebakaran hutan dan lahan yang ditangani oleh tim Manggala Agni sampai dengan tanggal 23 Juli 2017, adalah seluas 2.741,937 hektar.

Luas ini, menurut Kepala Biro Humas, Djati Witjaksono Hadi termasuk lokasi seluas + 72 hektar di 5 (lima) kecamatan wilayah Aceh Barat.

“Pemadaman telah dilakukan oleh Manggala Agni Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh dengan menurunkan 20 personel serta gabungan personel dari BPBD, TNI, Polri, dan masyarakat setempat. Meski api sudah dapat dikendalikan, namun sampai saat ini tim masih berjaga-jaga di lapangan”, terang Djati.

Penanggung jawab berita:
Kepala Biro Humas Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan,
Djati Witjaksono Hadi – 081375633330

Melayani hak anda untuk tahu