Tue, 20 October 2015
Jakarta,
20 Oktober 2015, Satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil
Presiden Jusuf Kalla mampu memperbaiki kinerja pelayanan publik melalui
sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di beberapa sektor. Dengan
sistem PTSP ini beberapa perizinan dipangkas waktu pengurusannya
sehingga lebih efisien dan efektif.
Sektor
Pertanian misalnya, jika sebelumnya 20 perizinan membutuhkan 751 hari
pengurusan, kini dipangkas menjadi 12 izin dengan waktu hanya 182 hari
pengurusan. Kemudian sektor perindustrian, dari yang 19 izin butuh 672
hari menjadi 11 perizinan 152 hari. Begitu pula di sektor pariwisata
yang sebelumnya 17 izin 661 hari, dipangkas menjadi 11 izin dengan hanya
188 hari pengurusan.
Sektor kelistrikan, dari
yang sebelumnya ada 49 izin dengan waktu 923 hari, dipangkas menjadi 25
izin dengan hanya membutuhkan waktu 256 hari pengurusannya.
Upaya
penguatan fondasi perekonomian nasional juga menunjukkan hasil.
Terbitnya paket-paket kebijakan ekonomi perlahan namun pasti mampu
memperkokoh kondisi ekonomi Indonesia saat ii.
Paket
kebijakan pertama misalnya, mampu mengembangkan ekonomi makro lebih
kondusif, menggerakkan ekonomi nasional, serta melindungi masyarakat
berpendapatan rendah disamping mampu menggerakkan ekonomi pedesaan.
Kemudian paket kebijakan ekonomi kedua. Paket ini oleh sebagian besar
kalangan bahkan dianggap lebih aplikasi dan menyentuh langsung ke
masyarakat. Ambil contoh keringanan pajak, kemudahan perizinan
investasi, serta penurunan pajak deposito. Pada paket kebijakan ekonomi
ketiga, lebih nyata lagi karena pemerintah langsung mengeksekusi
beberapa hal seperti penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM),
peringanan tarif listrik industri, serta perluasan Kredit Usaha Rayat
(KUR).
Sementara Paket Kebijakan Ekonomi
keempat ada tiga hal pokok yang menjadi fokus pemerintah, yaitu
perbaikan sistem pengupahan, tindak lanjut Kredit Usaha Rakyat (KUR),
dan Kredit Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk ekspor serta mencegah
pemutusan hubungan kerja (PHK). “Paket keempat adalah keinginan untuk
membuka lapangan kerja seluas-luasnya agar dunia usaha dan investor
diberikan kemudahan,” kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung di Jakarta
beberapa waktu lalu
Semakin nyata karena dengan
gelontoran paket-paket kebijakan ekonomi ini, nilai tukar Rupiah terus
mengalami penguatan terhadap Dolar Amerika.
Di
sektor tenaga kerja, setahun masa pemerintahan Jokowi – JK terjadi
peningkatan dari sisi penyerapan. Tengok pada semester pertama tahun
2014, ada 611 ribu tenaga kerja terserap di beberapa lapangan pekerjaan,
naik 12,31% pada periode yang sama tahun 2015 menjadi 685 ribu. Begitu
pula investasi yang juga mengalami kenaikan 16,56% dari semester I 2014
sebesar 22,8 triliun, menjadi Rp259,7 triliun pada periode yang sama
tahun 2015.
Realisasi investasi di luar pulau
Jawa pun naik 25% jika dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
“Semua ini untuk memberi sinyal positif kepada masyarakat dan investor
bahwa Indonesia bersahabat dengan siapapun yang ingin menanamkan
modalnya di Indonesia," kata Sekretaris Kabinet Pramono. (Tim
PKP-Kominfo)
Info lebih lanjut : Sekretarian Bakohumas Telp (021) 3841972
email : pikppusat@mail.kominfo.go.id atau bakohumas@mail.kominfo.go.id Twitter @bakohumas dan @GPRIndonesia