Fri, 27 April 2018
Jakarta, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Jum’at, 27 April 2018.
Support to Indonesia’s Climate Change Response-Technical Assistance Component (SICCR-TAC) merupakan kemitraan antara Pemerintah Indonesia dengan Uni Eropa yang berupaya untuk mengendalikan perubahan iklim. Kerjasama ini dimulai sejak Februari 2016, dilaksanakan dibawah Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) KLHK, dan akan berakhir pada Januari 2019.
Fokus proyek SICCR-TAR adalah mendukung pemerintah Indonesia melalui KLHK dalam berkontribusi secara efektif terhadap pencapaian strategi pengurangan emisi nasional yang disebabkan oleh deforestasi dan degradasi hutan (REDD+). Proyek ini juga merancang strategi yang dapat mendorong pertukaran pembelajaran mengenai pelaksanaan REDD+ di lapangan ke tingkat nasional dan internasional.
Dalam pertemuan evaluasi dan pengesahan Annual Work Plan 2018 SICCR-TAC, di Jakarta (27/04/2018), Plt. Direktur Jenderal PPI, I.B. Putera Parthama berharap semua proyek SICCR-TAC dapat terlaksana sesuai jadwal. Mengingat tahun 2018 ini adalah tahun terakahir pelaksanaan, menurut Putera jika memungkinkan pada September 2018 bisa diselesaikan, sehingga ada sisa waktu untuk evaluasi dan penyelesaian dokumen.
“Kami berharap proyek ini dapat mengurangi secara nyata emisi gas rumah kaca khususnya di Aceh, serta mendukung upaya mitgasi dan adaptasi perubahan iklim di level nasional dan sub nasional”, harap Putera.
SICCR-TAC diimplementasikan oleh GIZ, sebuah lembaga kerjasama internasional Pemerintah Jerman, bersama-sama dengan mitra konsorsium SNV Netherlands Development Organization dan AHT Group. Dan provinsi Aceh terpilih sebagai fokus proyek dan beberapa KPH menjadi lokasi kegiatan dari implementasi proyek SICCR-TAC.
Berita selengkapnya klik
disini