Wed, 04 October 2017
Di awal bulan Oktober 2017 ini, pantauan titik panas atau hotspot di daerah rawan kebakaran hutan dan lahan mengalami ketidakstabilan. Berbagai upaya pencegahan karhutla seperti patroli, sosialisasi, monitoring cuaca dan anjangsana ke masyarakat, terus dilakukan oleh Brigade Pengendalian Karhutla Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Hasil pantauan berdasarkan satelit NOAA tanggal 3 Oktober pukul 20.00 WIB terdapat 6 hotspot di daerah rawan karhutla yaitu di Bangka Belitung, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi selatan (3/10/2017). Sedangkan berdasarkan TERRA AQUA (NASA) confidence level ?80% terdapat 7 hotspot, yaitu di Provinsi Sumatera Selatan 1 titik, Riau 2 titik, Sulawesi Selatan 1 titik, dan Nusa Tenggara Timur 3 titik.
Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK, Raffles B. Panjaitan menyatakan, hal tersebut membuat Tim Posko Pengendalian Karhutla pun segera berupaya mempercepat proses pemadaman dengan bergerak sedini mungkin di lapangan, baik dari tingkat kabupaten, provinsi, pemda dan patroli yang dilakukan oleh Manggala Agni Daerah Operasional (Daops).
Berita selengkapnya klik di
sini